Anonim, 2002. Shorea leprosula Mig. Informasi Singkat Benih, Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Jakarta.
Daniel T. W, J.A. Helms and F.S. Baker, 1992. Prinsip-Prinsip Silvikultur (Terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Effendi, R dan Kurniyawan A.H, 2003. Pertumbuhan Shorea Leprosula Miq. (Meranti Merah) di Berbagai Tempat. Diptrocarpa. Vol 7. No.1. BPPPK. Samarinda. Kalimantan Timur.
Faridah E, 1996. Pengaruh Intensitas Cahaya, Mikoriza Dan Serbuk Arang Pada Pertumbuhan Alam Drybalanops Sp Buletin Penelitian Nomor 29. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kramer P. J. and T. T. Kozlowski, 1979. Physiology of Woody Plants. Academic Press, Inc. Florida.
Leppe, D dan W.T.M Smith, 1988. Metoda Pembuatan dan Pemeliharaan Kebun Pangkas Dipterocarpaceae. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Samarinda
Marjenah, 2001. Pengaruh Perbedaan Naungan di Persemaian Terhadap Pertumbuhan dan Respon Morfologi Dua Jenis Semai Meranti. Jurnal Ilmiah Kehutanan ”Rimba Kalimantan” Vol. 6. Nomor. 2. Samarinda. Kalimantan Timur.
Rasyid. H.A, Marfuah, Wijayakusumah. H, Hendarsyah. D. 1991, Vademikum Dipterocarpaceae. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Rudjiman and Dwi T. Andriyani, 2002. Identification Manual of Shorea spp. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sagala. P, 1994. Mengelola Lahan Kehutanan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Simarangkir B.D.A.S, 2000. Analisis Riap Dryobalanopslanceolata Burck pada Lebar Jalur yang Berbeda di Hutan Koleksi Universitas Mulawarman Lempake. Frontir Nomor 32. Kalimantan Timur.
Suhardi, 1994. Seedling Growth Of Drybalanops Sp Inoculated With Mycorrhiza At Wanagama I Buletin Penelitian Nomor 25. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Suhardi, 1995. Effect Of Shading, Mycorrhiza Inoculated And Organic Matter On The Growth Of Hopea Gregaria Seedling Buletin Penelitian Nomor 28. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Suhardi, 1996. Relationship between Mycorrhiza, Imperata cylindrica and Growth of Shorea Species. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Suhardi, 1997. Effect Of Shading And Organic Matter, Rock Phospat And Mycorrhiza Inoculation On The Growth Of Gnetum gnemon L. In Clay Soil In Nursery. Buletin Penelitian Nomor 32. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Suparna, N dan S. Purnomo, 2004. Pengalaman Membangun Hutan Tanaman Meranti di PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah. Prosiding Seminar Nasional dalam rangka 70 tahun Prof. Dr. Ir. H. Soekotjo. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sutisna, M, 1996. Silvikultur Hutan Alam Di Indonesia. Buku Pelengkap Kuliah Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda.
Withmore, T.C, 1984. Tropical Rain Forests of The Far East. Clarendon Press. Oxford.
Anonim, 1981. Mengenal Sifat-sifat Kayu Indonesia dan Penggunaannya. Kanisius Semarang.
______ , 1991. Ensiklopedia Indonesia. Jilid 5. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. Jakarta.
______, 1991. Pemilihan Metode Perlakuan Pendahuluan dan Media Perkecambahan Benih kemiri (Aleurites moluccana, Willd). Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Dephut. Bogor.
______, 1992. Manual Kehutanan. Dirjen Kehutanan RI. Jakarta.
______, 1994. Timber Trees : Major Commercial Timbers. PROSEA. Bogor.
______, 2002. Albizia lebeck. Informasi Singkat Benih N0.21. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.http://www.dephut.go.id/Informasi/RRL/IFSP/Albizia-lebeck.pdf.2002. Tanggal kunjungan: 11/3-2005.
______, 2003. Penyimpanan Benih Ortodoks. Badan Standardisasi Nasional. http:/www.bsn.or.id/SNI/downtoat/Sep2003/SN101:5006.12.203.pdf. Tanggal kunjungan:12/4.2005.
______, 2004. Mindi (Melia azedrach L ). Brosur Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. www. Indonesian forest. com/ Tanaman Andalan/ mindi. PDF. Tanggal kunjungan : 7/4-2005.
Booth. D. T. and Sowa. S. T, 2001. Respiration in dormant and non-dormant bitterbrush seeds. Journal of Arid Enviro. Vol. 48 (1): 35-39.
Brant, R.E. McKee, G. W and Cleveland, R.W. 1971. Effect of Chemical Treatmen on hard seet on Pengrift Crownvetct. Crop Science.
Brahman, M. 1996. Effect of pre-sowing treatments for hastening the germination of Enterolobium cyclocarpum. The Indian forester.
Byrd, H. W. 1983. Pedoman Teknologi Benih (terjemahan). PT. Pembimbing Masa.
Coppelad, 1980. Principles of Seed Science and Technology. Burgess Publ. co. Minneapolis, Minnesota.
Cremer, K.W, 1990. Tress of rural Australia Chapter 5: Nursery Practice. Inkata Press, Melbourne-Sydney.
Danu, 1998. Perkecambahn dan Penyimpanan Benih Jelutung rawa. Buletin Teknologi Perbenihan. Makalah Penunjng pada Expose Hasil Penelitian dan Pengembangn Teknologi Perbenihan Kehutanan. Vol.5 (2): 81-100.
Darjadi, L. dan Hardjono, 1972. Sendi-Sendi Silvikultur. Dirjen Kekutanan . Jakarta.
Doran, J. C., Turnbull, J.W., Bolland, J. D. 1983. Handbook on seed of dry-zone acacias. A guide for collecting, extracting, cleaning, and stering the seed and for treatment to promote germination of dry-zone acacias. FAO Rome.
Hardiyanto, E. B. 2004. Silvikultur dan Pemuliaan Acacia mangium. Pengembangn Hutan Tanaman Acacia mangium. Pengalaman di PT. Musi Persada. Sumatra Selatan. 207- 281.
Indonesian Forest Seed Project (IFSP), 2001. Catatan Pengajar Perbenihan Tanaman Hutan. Alih bahasa: Staf IFSP. Kerja sama Departemen Kehutanan dan Denish International Development Assistance (Danida) Denmark.
Justice. D. L. and L. N. Bass, 1994. Perinsip-Perinsip Praktek Penyimpanan Benih (terjemahan) Rennie. R. Rajawali Pres. Jakarta.
Kale, P. 2001. Germination Technique for Intsia Bijuga (Kwila). Pacific Island Regional Forestry Programe. PNG. Forest Research Institute. http://www.spcforest.org/NEWS/MAY2001/Germination technique. html. Tangal kunjungan: 7/4-2005.
Kamil, J. 1979. Teknologi Benih 1. Angkasa Raya. Padang.
Kartasaepoetra, 1986. Teknologi Benih Pengelolaan Benih dan Tuntunan Praktikum. Bina Aksara. Jakarta.
Khan, A.A, J.D. Moigure, G.S. Abawi, and S.Ilias, 1992. Matri conditionering of vegetale seeds to improve stand establishment in early field planting. Jour.Amer.Soc. Hort. Sci.117(1):41-47.
Kuswanto, H. 1996. Dasar-dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Benih. Penerbit Andi Yogyakarta.
Lakitan, B. 1993. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lambers, H., F. Stuart Chapin III., Thijs, L. Pons. 1998. Plant Physiologycal – Ecology. Springer. New York.
Widido, W., 1994. Pemilihan Cara Pengringan dan Ruang Penyiimpanan benih Cendana (Santalium album Linn). Abstrak Balai Teknologi Pertanian (BPT). Jilid II. Bogor.
Martawijaya, 1981. Atlas Kayu Indonesia 2. Balai Penelitian Hasil Hutan, Badan Litbang Pertanian. Bogor.
Murhani, S., Murniati, E., Nurhasibu, 2003. Pengaruh Metoda Penyimpanan dan Perlakuan Pematahan Dormansi Terhadap Viabilitas Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engler). Buletin Teknologi Perbenihan. Vol.10 (2) : 159- 169)
Nurhasybi, A.Muharam, Ismet, 2003. Daya Simpan Benih Jabon (Antocephalus cadamba) pada Berbagai Ruang Simpan dan Wadah Simpan. Buletin Teknogogi Perbenihan. Vol. 10. No2. Balai Litbang Teknologi Perbenihan ,Bogor. Indonesia.
Sagala, J. 1991. Perlakuan Pendahuluan Benih Cendana (Santalium album Linn) dengan air (H2O), Asam gibberalin (GA3) dan Asam sulfat (H2SO4). Balai Teknologi Perbenihan (BPT). Bogor.
Sajevecumar, B.,Sudhakara, K.Ashoki, P.K. and Gopicumar.1995. Seed dormancy and germination in Albizia falcataria and Albizia procera. Jour. Trop. For. Sci 7 (3):317-292
Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis (terjemahkan) Dr. Mohammad Na’iem dkk. Bandung.
Syamsuwida, D., 2002. Efek Pengeringan dan Penyimpanan Terhadap Perkecambahan Benih Podocarpus elatus dan Azadirachta indica. Buletin teknologi Benih. Vol. 9 (1) : 50 – 100.
Soerianegara, I and R. H. M. J. Lemmens.1994 Plant resources of South – East Asia N0 5(1). Timber trees: major commercial timbers. Bogor - Indonesia
Widido, W., 1994. Pemilihan Cara Pengringan dan Ruang Penyiimpanan benih Cendana (Santalium album Linn). Abstrak Balai Teknologi Pertanian (BPT). Jilid II. Bogor.
Sadjad, S.,1993. Dari Benih Kepada Benih. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
______, 1994. Kuantifikasi Metabiolisme Benih. PT. Grasindo. Jakarta.
Salim, H. S., 1977. Dasar-Dasar Hukum Kehutanan. Sinar Grafika. Jakarta.
Steel, Robert. G.D. dan J.H. Torrie, 1991. Perinsip dan Prosedur Statistika, suatu Pendekatan Biometrik PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sutopo, L., 1993. Teknologi benih. Rajawali Jakarta.
Sukarman. 1990. Penyimpnan Benih Kedelai. Proceding, Seminar Sehari Persoalan Benih di Indonesia. Kampus IPB, Dermaga. Bogor.
Syamsudin, D dan Kartina, E. R., 1998. Strategi Penanganan Benih Rekalsitran: Pengaruh Bahan Pengatur Tumbuh dan Ruang Simpan Terhadap pertumbuhan Kecambah Shorea selanica. Buletin Teknologi Perbenihan. Expose Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Kehutanan. Vol.5 (2): 81-100.
Taiz, L and Zeiger, E., 1998. Plant Physiology. Sinauer Assocites, Inc, Publishers Sunderland, Massachusetts.
Tajudin, E. K., 1994. Pemilihan Cara Pengeringan dan Ruang Penyimpanan benih Leda (Eucaliptis deglupta Blum). Abstrak Balai Teknologi Pertanian (BPT). Jilid II. Bogor.
Vivekandan, 1978. Retention of Viability of Mahagony Seed Throgh Cold Storage. Sri Langka.
Willan, R.L. A guide to firest seed handling . FAO. Forestry paper N0.20/2. Foot and Agriculture organization nations. Rome.
Yanik, N. A., Bramasto, Y. dan Kusuma, C. 2003. Upaya Mempertahankan Viabilitas Benih Bakau (Rhizophora apiculata) Dengan Mengngunakan Berbagai Media dan Ruang Simpan. Buletin Teknologi Perbenihan. Vol. 10 (1) : 49- 61.