|
|
|
Dalam pandangan silvikultur, dinamika perkembangan akar lebih penting dibandingkan dengan ukuran statis sesungguhnya sistem perakaran. Hal ini benar, karena konduksi air kapiler dalam semua tanah sangat rendah, dan segera setelah tanah berada di bawah kapasitas lapang, penyerapan air terutama tergantung pada kemampuan akar untuk tumbuh dan menyerap air beserta hara yang terletak pada volume tanah yang letaknya bersebelahan. Kecepatan riap akar yang tinggi menunjukkan tanaman mampu dengan cepat melakukan penetrasi.
Selama proses perkecambahan, akar primer muncul dan memanjang dengan cepat menggunakan persediaan energi dan hara dalam biji. Kecepatan pemanjangan akar selanjutnya akan lambat dan bergantung pada kondisi tanah.
Periodesitas musiman pertumbuhan akar ditentukan oleh aktivitas tajuk dan kondisi tanah. Jika kondisi baik sistem akar dapat berkembang sepanjang tahun. Dua faktor yang biasa membatasi pertumbuhan akar yaitu :
(1). Stres kelembaban tanah pada musim panas dan
(2). Suhu tanah yang rendah pada musim dingin.
Konsekwensinya, pola musiman pertumbuhan akar biasanya bimodal, dengan aktivitas minimal dalam pertengahan musim dingin dan pertengahan musim panas. Irama pertumbuhan akar berbeda antar jenis dan kondisi lingkungan, tetapi pertumbuhan maksimal dalam arti jumlah akar dan total pertumbuhan panjang akar pada semua jenis pohon terjadi pada awal musim panas. Semai yang mempunyai pertumbuhan pucuk berhenti awal menunjukan pertumbuhan akar kuat pada pertengahan musim panas.